_______________
Hurairoh Rodhiyallohu ‘Anhu mengisahkan, bahwa orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin datang mengadu kepada Rosululloh. Mereka mengatakan: “Orang-orang yang kaya telah membawa (memborong) posisi-posisi yang tinggi dan kenikmatan yang abadi”. Rosululloh bertanya: “Bagaimana bisa begitu?”. Mereka menjawab: “Mereka mengerjakan sholat sebagaimana kami mengerjakan
sholat, mereka berpuasa
sebagaimana kami juga berpuasa, mereka memiliki kelebihan harta yang
dengannya mereka bisa menunaikan haji, umroh, dinafkahkan untuk jihad
dan sedekah” (HR Bukhory-Muslim)
Lihatlah bagaimana cara berpikir orang-orang yang paling mulia dari umat ini. Mereka tidak mengeluhkan kemiskinan yang menimpa mereka akan tetapi mereka mengeluhkan keterbatasan amalan mereka dibanding saudara-saudara mereka yang berkecukupan. Lihat juga bagaimana orang-orang yang berkecukupan di kalangan mereka, mereka berlomba-lomba untuk mencurahkannya dalam peribadatannya kepada Alloh, dunia tidak melalaikan mereka dari akhirat.
‘Umar bin Al-Khottob Rodhiyallohu ‘Anhu mengisahkan: “Suatu hari, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh kami untuk bersedekah. Hal itu pas ketika aku memiliki harta. Maka aku berkata (di dalam hati): “Aku mengungguli Abu Bakr jika aku bisa mengunggulinya hari ini”, maka akupun datang dengan membawa setengah hartaku. Rosululloh lantas berkata: “Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?”. Aku menjawab: “Semisalnya”. Kemudian Abu Bakr datang dengan semua yang ada padanya. Rosululloh lantas berkata: “Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?”. Dia menjawab: “Aku meninggalkan bagi mereka Alloh dan Rosul-Nya”. Aku berkata (di dalam hati): “Aku tidak akan bisa mengunggulimu dalam perkara apapun”. (HR Abu Daud dihasankan Syaikh Muqbil).
cuplikan dari isnad net
Lihatlah bagaimana cara berpikir orang-orang yang paling mulia dari umat ini. Mereka tidak mengeluhkan kemiskinan yang menimpa mereka akan tetapi mereka mengeluhkan keterbatasan amalan mereka dibanding saudara-saudara mereka yang berkecukupan. Lihat juga bagaimana orang-orang yang berkecukupan di kalangan mereka, mereka berlomba-lomba untuk mencurahkannya dalam peribadatannya kepada Alloh, dunia tidak melalaikan mereka dari akhirat.
‘Umar bin Al-Khottob Rodhiyallohu ‘Anhu mengisahkan: “Suatu hari, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh kami untuk bersedekah. Hal itu pas ketika aku memiliki harta. Maka aku berkata (di dalam hati): “Aku mengungguli Abu Bakr jika aku bisa mengunggulinya hari ini”, maka akupun datang dengan membawa setengah hartaku. Rosululloh lantas berkata: “Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?”. Aku menjawab: “Semisalnya”. Kemudian Abu Bakr datang dengan semua yang ada padanya. Rosululloh lantas berkata: “Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?”. Dia menjawab: “Aku meninggalkan bagi mereka Alloh dan Rosul-Nya”. Aku berkata (di dalam hati): “Aku tidak akan bisa mengunggulimu dalam perkara apapun”. (HR Abu Daud dihasankan Syaikh Muqbil).
cuplikan dari isnad net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar